Kamis, 08 Mei 2014

Ms. Word makalah tentang BK


PELAKSANAAN BK DAN DAYA DUKUNGNYA
DI SMA-K FRATERAN MALANG



LAPORAN OBSERVASI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Yang dibina oleh Drs. Widada, M.Si



oleh
Ika Nazila Wulansuci (20)
130111600057








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Maret 2014




PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bidang pelayanan yang perlu dilaksanakan di dalam program pendidikan. Kebutuhan pelaksanaan bimbingan dan konseling berlatar belakang beberapa aspek, yaitu aspek psikologis, sosiologis, kultural, dan paedagogis. Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang diberikan di sekolah, namun sesungguhnya kegiatan itu saja belum cukup memadai dalam membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan yang dialaminya dan menyiapkan siswa terjun di masyarakat dengan berhasil. Kondisi-kondisi tersebut menjadi salah satu alasan sangatlah diperlukan adanya layanan bimbingan dan koseling di sekolah, yang secara khusus diberi tugas dan tanggung jawab untuk memberi bantuan kepada siswa dalam memecahkan berbagai masalah, baik masalah belajar, penyesuaian diri, maupun masalah-masalah pribadi, yang apabila dibiarkan akan menghambat tercapainya tujuan belajar siswa di sekolah.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pelaksanaan program kerja Bimbingan dan Konseling dan daya dukungnya di SMA Khatolik Frateran Malang ?
2.      Apa saja kendala dalam pelaksanaan program kerja Bimbingan dan Konseling di SMA Khatolik Frateran Malang ?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pelaksanaan program kerja Bimbingan dan Konseling di SMA Khatolik Frateran Malang.
2.      Mengetahui kendala dalam pelaksanaan program kerja Bimbingan dan Konseling di SMA Khatolik Frateran Malang.
D.    Manfaat
Laporan observasi ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi khalayak umum, yaitu:
·         Bagi penyusun: Memberikan pengetahuan akan pelaksanaan pelayanan BK di sekolah.
·         Bidang akademik: Memberikan tambahan literatur bagi universitas.
·         Bagi Masyarakat: Memberikan pengetahuan mengenai pelaksanaan pelayanan BK di sekolah.

BAB II
HASIL PENELITIAN
  Lokasi observasi yang penulis gunakan untuk menunjang penelitian yaitu SMA Khatolik Frateran Malang yang beralamatkan di Jalan B. S. Riadi 55 Malang.
·         Alat dan Metode
a.       Alat
  Alat yang digunakan untuk mendukung observasi di SMA Khatolik Frateran Malang antara lain: alat tulis dan camera.
b.      Metode
  Dalam melakukan observasi ini, metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode wawancara. Dimana penulis melakukan wawancara langsung dengan Ibu Dra. Bernadette Tyas Murtiningsih sebagai guru BK d SMA Khatolik Frateran Malang.

·         Hasil Wawancara
1.      Selamat siang bu. Maaf sebelumnya bu, bila ibu berkenan kami ingin menanyakan beberapa hal tentang pelaksanaan BK di sekolah ini ?
ü  Selamat siang, iya boleh
2.      Sudah berapa lama ibu bekerja sebagai guru BK ?
ü  Saya menjadi konselor sudah 19 tahun 8 bulan, yang 1 tahun di Bandung; 14 tahun di Palembang; dan baru 6 tahun di Malang. Saya dulu mahasiswa lulusan Sanata Darma Yogyakarta Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan kurikulum TEP. Saya bekerja sebagai guru BK karena minornya ya di BK.
3.      Didalam setiap profesi itukan selalu ada suka maupun duka, nah didalam hal ini kami ingin menanyakan kepada ibu suka dukanya menjadi guru BK itu apa saja ?
ü  Sukanya pada saat menangani siswa SMA yang umurannya lebih dewasa karena siswa SMA itu lebih mudah untuk mengeluarkan curahan hatinya, mereka sudah mengerti apa yang harus mereka lakukan dan mana yang baik atau buruk bagi mereka. Sedangkan dukanya, sering tidak direspon atau sering diremehkan karena mereka menganggap konselor itu sebagai tempat anak-anak yang bermasalah saja.
4.      Masalah apa yang pernah ibu tangani yang menurut ibu masalah tersebut berat dan sulit untuk mengatasinya ?
ü  Masalah kerjasama dengan orang tua, orang tua sering kali lebih memihak kepada anaknya dan melimpahkan kesalahan ke sekolah. Selain itu, masalah yang berat ialah ketika murid menantang atau melawan pada saat diberi arahan.
5.      Apa sajakah progam-progam yang disusun oleh BK di sekolah ini ?
ü  Program yang tersusun berpacu pada data kebutuhan BK berupa membuat data dan daftar nama siswa yang perlu dipanggil, memiliki buku angket untuk pendataan semua siswa, memantau perkembangan nilai-nilai perilaku siswa yang rawan dan siswa yang tinggal kelas, misalnya menginformasikan tentang PTN serta memfasilitasi pendaftaran SNMPTN.
6.      Apa sajakah tugas guru BK dan manfaatnya bagi siswa di sekolah ini?
ü  Tugas guru BK selain menangani siswa yang bermasalah, di sekolah ini juga melatih kemandirian siswa untuk mengambil keputusan sendiri, memberikan rekomendasi melalui angket dan pemberiannya dari awal kelas X, menginformasikan kepada orang tua jika terjadi penyelewengan oleh anaknya dengan menelpon langsung, memanggil siswa yang bermasalah sepulang sekolah dengan tujuan agar tidak mengganggu jam belajar siswa. Sekolah ini menggunakan beberapa layanan seperti layanan individu, layanan klasikal, layanan kelompok, dan layanan informasi.
ü  Manfaat yang dirasakan tidak langsung tetapi butuh proses bisa melalui psikotes, pilihan sendiri, atau orang tua. Salah satu manfaatnya bagi siswa yaitu memandirikan, yang kemandiriannya diterapkan ketika siswa membuat suatu pilihan. Contoh : penjurusan atau peminatan. Guru BK hanya memberi informasi terkait penjurusan atau peminatan dan siswa menentukan pilihannya.
7.      Jenis masalah seperti apa yang sering dialami siswa di sekolah ini dan apa faktor dari masalah tersebut ?
ü  Masalah yang sering dialami siswa disini adalah masalah keluarga, dan masalah yang sering muncul sebagian besar dari kelas XII dan kelas X. Jika di kelas XII masalahnya lebih kompleks, yaitu mereka merasa terbebani dengan masalah keluarga yang mengganggu konsentrasi belajar karena di kelas mereka memikirkan tentang ujian nasional dan sekolah sambungan dan masalah ini yang membuat mereka membutuhkan guru BK. Sedangkan di kelas X masalahnya masih umum, yaitu masalah pemilihan jurusan dan peminatan yang mempertimbangkan pilihannya sendiri dengan permintaan orang tua, disinilah peran guru BK dibutuhkan untuk membantu meluruskan dan menggiring dalam mengambil keputusan.
8.      Bagaimana fungsi BK  dan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan BK di sekolah ini ?
ü  Fungsi BK di sekolah ini memang belum berjalan dengan baik, akan tetapi sudah sedikit tertata dari tahun ke tahun. Fungsi BK juga mengalami hambatan seperti miskomunikasi dengan guru mata pelajaran,  tatib, humas, dan kesiswaan. Mereka memiliki catatan masing-masing tentang siswa dan seharusnya mereka memberitahukan ke guru BK untuk memudahkan guru BK menjalankan fungsi semestinya, tetapi itu tidak berjalan dengan baik.
ü  Yang terlibat dalam pelaksanaan BK, yaitu guru mata pelajaran, guru mata pelajaran memberikan hasil belajar siswa berupa nilai dan sikap di kelas ke guru BK. Kesiswaan, kesiswaan membantu memberikan data dari tatib ke guru BK. Tatib, mencatat siswa yang terlambat diserahkan ke wakil kesiswaan dan selanjutnya ke guru BK. Yang terakhir melibatkan kepala sekolah, mengambil kebijakan atas hasil akhir guru BK.

·         Kesimpulan
Jenis program pelayanan  Bk di SMA Khatolik Frateran Malang antara lain program tahunan. Pelaksanaan layanan klasikal sudah berjalan sesuai program karena ada jam masuk kelas. Untuk jenis layanan yang lain menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan BK adalah masih banyak siswa yang malu konsultasi/ konseling ke BK secara sukarela dan bila home visit ke rumah siswa, terhambat dengan berbagai kondisi, seperti waktu. Masih ada bapak/ibu guru, orangtua dan siswa yang beranggapan bahwa BK seperti polisi di sekolah.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar