PELAKSANAAN BK DAN DAYA DUKUNGNYA
DI SMA-K FRATERAN MALANG
LAPORAN OBSERVASI
UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATAKULIAH
Bimbingan dan
Konseling Perkembangan
Yang dibina oleh
Drs. Widada, M.Si
oleh
Ika Nazila
Wulansuci (20)
130111600057
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Maret 2014
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu
bidang pelayanan yang perlu dilaksanakan di dalam program pendidikan. Kebutuhan
pelaksanaan bimbingan dan konseling berlatar belakang beberapa aspek, yaitu
aspek psikologis, sosiologis, kultural, dan paedagogis. Kegiatan belajar dan
pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang diberikan di sekolah, namun
sesungguhnya kegiatan itu saja belum cukup memadai dalam membantu siswa
mengatasi berbagai permasalahan yang dialaminya dan menyiapkan siswa terjun di
masyarakat dengan berhasil. Kondisi-kondisi tersebut menjadi salah satu alasan
sangatlah diperlukan adanya layanan bimbingan dan koseling di sekolah, yang
secara khusus diberi tugas dan tanggung jawab untuk memberi bantuan kepada
siswa dalam memecahkan berbagai masalah, baik masalah belajar, penyesuaian
diri, maupun masalah-masalah pribadi, yang apabila dibiarkan akan menghambat
tercapainya tujuan belajar siswa di sekolah.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pelaksanaan program kerja Bimbingan dan Konseling dan daya dukungnya di SMA
Khatolik Frateran Malang ?
2. Apa saja
kendala dalam pelaksanaan program kerja Bimbingan dan Konseling di SMA Khatolik
Frateran Malang ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pelaksanaan program kerja Bimbingan dan
Konseling di SMA Khatolik Frateran Malang.
2.
Mengetahui kendala dalam pelaksanaan program kerja
Bimbingan dan Konseling di SMA Khatolik Frateran Malang.
D. Manfaat
Laporan
observasi ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi khalayak
umum, yaitu:
·
Bagi penyusun: Memberikan pengetahuan akan pelaksanaan
pelayanan BK di sekolah.
·
Bidang akademik: Memberikan tambahan literatur bagi
universitas.
·
Bagi Masyarakat: Memberikan pengetahuan mengenai pelaksanaan
pelayanan BK di sekolah.
BAB II
HASIL
PENELITIAN
Lokasi
observasi yang penulis gunakan untuk menunjang penelitian yaitu SMA Khatolik
Frateran Malang yang beralamatkan di Jalan B. S. Riadi 55 Malang.
·
Alat dan
Metode
a.
Alat
Alat yang digunakan untuk mendukung observasi
di SMA Khatolik Frateran Malang antara lain: alat tulis dan camera.
b. Metode
Dalam melakukan observasi ini, metode
pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode wawancara. Dimana penulis
melakukan wawancara langsung dengan Ibu Dra. Bernadette Tyas Murtiningsih
sebagai guru BK d SMA Khatolik Frateran Malang.
·
Hasil
Wawancara
1. Selamat
siang bu. Maaf sebelumnya bu, bila ibu berkenan kami ingin menanyakan beberapa hal
tentang pelaksanaan BK di sekolah ini ?
ü Selamat siang, iya boleh
2.
Sudah berapa lama ibu
bekerja sebagai guru BK ?
ü Saya menjadi konselor
sudah 19 tahun 8 bulan, yang 1 tahun di Bandung; 14 tahun di Palembang; dan
baru 6 tahun di Malang. Saya dulu mahasiswa lulusan Sanata Darma Yogyakarta
Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan kurikulum TEP. Saya bekerja sebagai guru BK
karena minornya ya di BK.
3.
Didalam setiap
profesi itukan selalu ada suka maupun duka, nah didalam hal ini kami ingin
menanyakan kepada ibu suka dukanya menjadi guru BK itu apa saja ?
ü Sukanya pada saat menangani
siswa SMA yang umurannya lebih dewasa karena siswa SMA itu lebih mudah untuk
mengeluarkan curahan hatinya, mereka sudah mengerti apa yang harus mereka
lakukan dan mana yang baik atau buruk bagi mereka. Sedangkan dukanya, sering
tidak direspon atau sering diremehkan karena mereka menganggap konselor itu sebagai
tempat anak-anak yang bermasalah saja.
4.
Masalah apa yang
pernah ibu tangani yang menurut ibu masalah tersebut berat dan sulit untuk
mengatasinya ?
ü Masalah
kerjasama dengan orang tua, orang tua sering kali lebih memihak kepada anaknya
dan melimpahkan kesalahan ke sekolah. Selain itu, masalah yang berat ialah
ketika murid menantang atau melawan pada saat diberi arahan.
5.
Apa sajakah
progam-progam yang disusun oleh BK di sekolah ini ?
ü Program yang
tersusun berpacu pada data kebutuhan BK berupa membuat data dan daftar nama
siswa yang perlu dipanggil, memiliki buku angket untuk pendataan semua siswa, memantau
perkembangan nilai-nilai perilaku siswa yang rawan dan siswa yang tinggal kelas,
misalnya menginformasikan tentang PTN serta memfasilitasi pendaftaran SNMPTN.
6.
Apa sajakah
tugas guru BK dan manfaatnya bagi siswa di sekolah ini?
ü Tugas guru BK selain
menangani siswa yang bermasalah, di sekolah ini juga melatih kemandirian siswa
untuk mengambil keputusan sendiri, memberikan rekomendasi melalui angket dan
pemberiannya dari awal kelas X, menginformasikan kepada orang tua jika terjadi
penyelewengan oleh anaknya dengan menelpon langsung, memanggil siswa yang
bermasalah sepulang sekolah dengan tujuan agar tidak mengganggu jam belajar
siswa. Sekolah ini menggunakan beberapa layanan seperti layanan individu,
layanan klasikal, layanan kelompok, dan layanan informasi.
ü Manfaat yang
dirasakan tidak langsung tetapi butuh proses bisa melalui psikotes, pilihan
sendiri, atau orang tua. Salah satu manfaatnya bagi siswa yaitu memandirikan,
yang kemandiriannya diterapkan ketika siswa membuat suatu pilihan. Contoh :
penjurusan atau peminatan. Guru BK hanya memberi informasi terkait penjurusan
atau peminatan dan siswa menentukan pilihannya.
7.
Jenis masalah
seperti apa yang sering dialami siswa di sekolah ini dan apa faktor dari
masalah tersebut ?
ü Masalah yang
sering dialami siswa disini adalah masalah keluarga, dan masalah yang sering
muncul sebagian besar dari kelas XII dan kelas X. Jika di kelas XII masalahnya
lebih kompleks, yaitu mereka merasa terbebani dengan masalah keluarga yang
mengganggu konsentrasi belajar karena di kelas mereka memikirkan tentang ujian
nasional dan sekolah sambungan dan masalah ini yang membuat mereka membutuhkan
guru BK. Sedangkan di kelas X masalahnya masih umum, yaitu masalah pemilihan jurusan
dan peminatan yang mempertimbangkan pilihannya sendiri dengan permintaan orang
tua, disinilah peran guru BK dibutuhkan untuk membantu meluruskan dan
menggiring dalam mengambil keputusan.
8.
Bagaimana
fungsi BK dan siapa saja yang terlibat
dalam pelaksanaan BK di sekolah ini ?
ü Fungsi BK di
sekolah ini memang belum berjalan dengan baik, akan tetapi sudah sedikit
tertata dari tahun ke tahun. Fungsi BK juga mengalami hambatan seperti
miskomunikasi dengan guru mata pelajaran,
tatib, humas, dan kesiswaan. Mereka memiliki catatan masing-masing
tentang siswa dan seharusnya mereka memberitahukan ke guru BK untuk memudahkan
guru BK menjalankan fungsi semestinya, tetapi itu tidak berjalan dengan baik.
ü Yang terlibat
dalam pelaksanaan BK, yaitu guru mata
pelajaran, guru mata pelajaran memberikan hasil belajar siswa berupa nilai
dan sikap di kelas ke guru BK. Kesiswaan,
kesiswaan membantu memberikan data dari tatib ke guru BK. Tatib, mencatat siswa yang terlambat
diserahkan ke wakil kesiswaan dan selanjutnya ke guru BK. Yang terakhir
melibatkan kepala sekolah, mengambil
kebijakan atas hasil akhir guru BK.
·
Kesimpulan
Jenis program pelayanan Bk di SMA
Khatolik Frateran Malang antara lain program tahunan.
Pelaksanaan layanan klasikal sudah berjalan sesuai program karena ada
jam masuk kelas. Untuk jenis layanan yang lain menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi di sekolah. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
pelayanan BK adalah masih banyak siswa yang malu konsultasi/ konseling
ke BK secara sukarela dan bila home visit ke rumah siswa, terhambat dengan
berbagai kondisi, seperti waktu. Masih ada bapak/ibu guru, orangtua dan siswa
yang beranggapan bahwa BK seperti polisi di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar